0
Belakangan, kebijakan serta institusi pemerintah
pusat tidak lagi berperan dominan dalam meningkatkan daya saing ekonomi
sebuah negara. Peran itu sudah diambilalih oleh institusi pemerintah
yang lebih kecil, yaitu kota.
Director European Center for International
Political Economy (ECIPE) Razeen Sally mengatakan daya saing ekonomi
kota yang meningkat menjadi penentu kemakmuran dari sebuah
negara-bangsa, regional dan dunia. Lebih dari sebelumnya, kota besar
yang terbentang mulai dari London ke Beijing adalah sumber kehidupan
ekonomi global, karena menguasai lebih dari 80 persen GDP dunia, kata
Razeen dalam blog World Economic Forum, Jumat (6/9).
Diakui Razeen, stigma bahwa ekonomi global itu
masih berpusat kepadajaringan ekonomi negara yang saling terhubung oleh
perdagangan, modal, dan teknologi, masih relevan saat ini. Namun, jika
ditelusuri lebih dalam, transaksi ekonomi lintas batas yang paling
intensif dilakukan oleh kota, terutama yang berada di pesisir.
Mulailah berpikir tentang peta ekonomi global yang
berbeda, dengan kota-kota dunia saling terkoneksi lewat pertukaran
barang dan jasa, invetasi, tenaga kerja dan teknologi.
Peta ekonomi global berbasis kota ini makin
diperkuat oleh tingkat urbanisasi yang terjadi dalam beberapa tahun
terakhir. Tiga tahun lalu, untuk pertama kali dalam sejarah, separuh
dari penduduk dunia tinggal di perkotaan.
Berdasarkan data McKinsey Global Institute, 2007,
sekitar 1,5 milyar penduduk dunia tinggal di 600 kota dan menghasilkan
GDP senilai USD 30 trillion, lebih dari separuh GDP dunia. Diperkirakan,
dominasi 600 kota tersebut akan menguasai 25 persen populasi dunia
dengan 60 persen GDP pada 2025.
Data itu juga menunjukkan bahwa pengaruh kota
terhadap daya saing negara berkembang semakin dominan. Mengingat, dari
600 kota yang disebut, sekitar 220 kota diantaranya berada di negara
berkembang. Pada 2025 diperkirakan akan bertambah sekitar 136 kota, 100
kota diantaranya berada di China. Kota-kota di Asia, terbentang mulai
dari India ke China akan menjadi pemain utama, kata Razeen.
Apa yang membuat kota-kota tersebut menjadi lebih
produktif? Razeen menyebut diantaranya karena keuangan publik yang solid
dan stabil, sistem perpajakan yang sederhana dankompetitif, regulasi
bisnis yang transparan, kepastian hukum, keterbukaan terhadap
perdagangan dan investasi asing, serta konektivitas infrastruktur.
Lalu, bagaimana dengan kota-kota di Indonesia.
Sudah siapkah untuk menopang daya saing nasional ditengah kompetisi
global yang sudah semakin bebas? Dibandingkan insitusi negara, setiap
kota di dunia mulai saling meniru dan lebih banyak mengadopsi tata
kelola yang sesuai standar internasional. kata Razeen.
sumber: http://www.merdeka.com