Laman

Minggu, 08 September 2013

Ekonomi kota jadi tumpuan negara dalam persaingan global




karnaval HUT DKI . ©2012 Merdeka.com/arie basuki
0


Belakangan, kebijakan serta institusi pemerintah pusat tidak lagi berperan dominan dalam meningkatkan daya saing ekonomi sebuah negara. Peran itu sudah diambilalih oleh institusi pemerintah yang lebih kecil, yaitu kota.
Director European Center for International Political Economy (ECIPE) Razeen Sally mengatakan daya saing ekonomi kota yang meningkat menjadi penentu kemakmuran dari sebuah negara-bangsa, regional dan dunia. Lebih dari sebelumnya, kota besar yang terbentang mulai dari London ke Beijing adalah sumber kehidupan ekonomi global, karena menguasai lebih dari 80 persen GDP dunia, kata Razeen dalam blog World Economic Forum, Jumat (6/9).
Diakui Razeen, stigma bahwa ekonomi global itu masih berpusat kepadajaringan ekonomi negara yang saling terhubung oleh perdagangan, modal, dan teknologi, masih relevan saat ini. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, transaksi ekonomi lintas batas yang paling intensif dilakukan oleh kota, terutama yang berada di pesisir.
Mulailah berpikir tentang peta ekonomi global yang berbeda, dengan kota-kota dunia saling terkoneksi lewat pertukaran barang dan jasa, invetasi, tenaga kerja dan teknologi.
Peta ekonomi global berbasis kota ini makin diperkuat oleh tingkat urbanisasi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Tiga tahun lalu, untuk pertama kali dalam sejarah, separuh dari penduduk dunia tinggal di perkotaan.
Berdasarkan data McKinsey Global Institute, 2007, sekitar 1,5 milyar penduduk dunia tinggal di 600 kota dan menghasilkan GDP senilai USD 30 trillion, lebih dari separuh GDP dunia. Diperkirakan, dominasi 600 kota tersebut akan menguasai 25 persen populasi dunia dengan 60 persen GDP pada 2025.
Data itu juga menunjukkan bahwa pengaruh kota terhadap daya saing negara berkembang semakin dominan. Mengingat, dari 600 kota yang disebut, sekitar 220 kota diantaranya berada di negara berkembang. Pada 2025 diperkirakan akan bertambah sekitar 136 kota, 100 kota diantaranya berada di China. Kota-kota di Asia, terbentang mulai dari India ke China akan menjadi pemain utama, kata Razeen.
Apa yang membuat kota-kota tersebut menjadi lebih produktif? Razeen menyebut diantaranya karena keuangan publik yang solid dan stabil, sistem perpajakan yang sederhana dankompetitif, regulasi bisnis yang transparan, kepastian hukum, keterbukaan terhadap perdagangan dan investasi asing, serta konektivitas infrastruktur.
Lalu, bagaimana dengan kota-kota di Indonesia. Sudah siapkah untuk menopang daya saing nasional ditengah kompetisi global yang sudah semakin bebas? Dibandingkan insitusi negara, setiap kota di dunia mulai saling meniru dan lebih banyak mengadopsi tata kelola yang sesuai standar internasional. kata Razeen.

Allegri: Kaka tingkatkan kepercayaan diri Milan

Kaka. (c) Foxnews.
0


Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri yakin kehadiran Kaka akan membantu meningkatkan semua yang ada di Rossoneri. Pernyataan tersebut keluar setelah pemain asal Brasil itu tampil di laga persahabatan melawan Chiasso.

Dalam pertandingan tersebut, Rossoneri berhasil menang dengan skor 4-0 di Swiss. Di laga itu Kaka yang didatangkan dari Real Madrid melakukan debutnya bersama Milan.

"Mengingat itu adalah pertama kali ia bermain dengan rekan-rekan barunya di tim, Kaka melakukannya dengan cukup baik," kata Allegri kepada Milan Channel.

"Dia masih perlu menemukan kebugarannya. Namun Kaka telah menunjukkan bahwa ia memiliki kualitas yang hebat. Kehadirannya akan menaikkan tingkat kepercayaan diri seluruh skuad," imbuhnya.
sumber: http://www.merdeka.com